- 20 KUNCI KEHIDUPAN
•kunci sholat adalah bersuci
•kunci pembuka haji adalah ihram
•kunci kebajikan adalah kejujuran
•kunci surga adalah tauhid
•kunci ilmu adalah bertanya dan mendengar
•kunci kemenangan adalah kesabaran
•kunci ditambahnya nikmat adalah syukur
•kunci kewalian adalah mahabbah dan dzikir
•kunci keberuntungan adalah takwa
•kunci taufik adalah harap dan cemas kepada Allah
•kunci dikabulkan adalah doa
•kunci akhirat adalah zuhud di dunia
•kunci keimanan adalah tafakkur
•kunci hidupnya hati adalah tadabbur al-Qur’an
•kunci didapatkannya rahmat adalah ihsan
•kunci rezeki adalah usaha bersama istighfar dan takwa
•kunci kemuliaan adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya
•kunci persiapan untuk akhirat adalah pendeknya angan-angan
•kunci semua kebaikan adalah keinginan terhadap Allah dan kampung akhirat
•kunci semua kejelekan adalah cinta dunia dan panjangnya angan-angan.
Wallahualam..
Lurvely Fish
Friday 27 April 2012
Friday 13 April 2012
Cinta
Aku bertanya pada alam semesta tentang arti “CINTA”, lalu satu demi satu mereka
menjawab…
Bumi menjawab:
“CINTA adalah hamparan tempat tumbuh segala bahagia dan harapan akan itu. Ia
memang diinjak dan dihinakan, tetapi ia tak peduli. Pikir Cinta hanya memberi,
dan itu sajalah inginnya.”
Air menjawab:
“CINTA adalah hujan yang menumbuhkan benih-benih rasa kesukaan, kerelaan akan
keterikatan, kerinduan dan kesenduan, atau samudera kasih yang luas sebagai
naungan segala perasaan
Api menjawab:
“CINTA adalah panas yang membakar segala, ia memusnahkan untuk dapat hidup
dan menyala. Demi merasakannya, makhluk rela terbakar dalam amarah dan
kedurhakaan.”
Angin menjawab:
“CINTA adalah hembusan yang menebar sayang tanpa
tahu siapa tujuannya. Orang bilang ia buta, sebab itu inginnya. Ia tak terlihat,
tapi tanpanya segala raga akan hampa.”
Langit menjawab:
“CINTA adalah luasan tanpa batas. Luasnya tiada makhluk yang tahu. Kecuali
bahwa cinta itu bahagia yang biru, atau derita kelam yang kelabu
Matahari menjawab:
“CINTA adalah hidup untuk memberi energi kehidupan dan cahaya harapan. Ia tak
akan lelah memberi sampai ia padam dan mati.”
Pohon menjawab:
“CINTA adalah akar yang menopang segalanya. Ia tulus hingga tak perlu
terlihat dan dikenal. Tapi ia terus memberi agar batang bahagia tetap kokoh
abadi, berbuah dan berbunga indah.”
Gunung menjawab:
“CINTA adalah rasa yang menjulang tinggi. Rasa itu demikian tenang dan
menyejukkan. Namun saat gundah, Ia akan meleburkan sekelilingnya dengan lautan
lava cemburu yang membara.”
Lalu, Aku bertanya pada CINTA:
“Wahai CINTA, apakah sebenarnya arti dirimu??”
CINTA menjawab:
“CINTA adalah engkau patuh terhadap-Nya, meski kau tak melihat-Nya. Engkau
tidak mencium-Nya atau meraba-Nya, tapi engkau patuh karena engkau merasa akan
hadir-Nya. Sebab CINTA bukan indera, tapi adalah rasa.”
“CINTA adalah engkau takut akan amarah-Nya, dan takut jika Ia meninggalkanmu.
Takut jika Ia tak menyukaimu lagi. Lalu engkau mencari-cari alasan untuk selalu
dekat dengannya, bahkan jika engkau harus menderita, atau yang lebih mengerikan
dari itu.”
“CINTA adalah engkau menyimpan segala harapan pada-Nya dan tidak pada yang
lain. Engkau tidak mendua dalam harapan, dan demikian selamanya. Cinta adalah
engkau setia menjadi budak-Nya, yang engkau hidup untuk-Nya dan mati untuk
kesukaan-Nya akan dirimu, hidup dan mati untuk Dia. Engkau berusaha sekerasnya
agar engkau diakui, hanya sebagai budak, sebagai hamba.”
“Diatas segalanya, CINTA adalah engkau merasa kasih sayang yang tunggal yang
tidak engkau berikan pada yang lain, selain pada-Nya. Engkau rindu akan
hadir-Nya dan melihat-Nya. Engkau suka apa yang Ia sukai dan benci apa yang Ia
benci, engkau merasakan segala ada pada-Nya dan segala atas nama-Nya.”
Aku lantas bertanya pada CINTA:
“Bisakah aku merasakannya?”
Sambil berlaru CINTA menjawab:
“Selama engkau mengetahui hakikat penciptaanmu dan bersyukur dengan apa yang
Dia beri, maka itu semua akan kau rasakan, percayalah padaku tambahnya….”
Aku pun Berteriak, “Wahai KAU SANG MAHA PECINTA terimalah cintaku yang
sederhana ini, izinkanlah aku merasakan cintaMu yang Maha Indah…”
|cyberdakwah.net|
Thursday 5 April 2012
♡ Renungan Bersama......
Abul Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Dzar r.a. berkata:
“Saya dipesan oleh junjunganku Nabi Muhammad s.a.w. tujuh wasiat yang tidak saya tinggalkan semua itu iaitu:
- Saya dipesan supaya mencintai kepada orang-orang miskin dan mendekati mereka..
- Saya dipesan supaya selalu melihat kepada orang-orang yang berada dibawahku dan tidak melihat pada orang-orang yang berada diatasku..
- Saya dipesan supaya tetap menyambung Silaturrahim meskipun mereka jauh dan memutuskan hubungan..
- Saya dipesan supaya memperbanyakkan membaca: "Laa haula walaa quwwata illa billahi", kerana itu sebagai perbendaharaan kebaikan atau tabungannya..
- Saya dipesan supaya jangan minta apapun dari sesama manusia..
- Saya dipesan supaya jangan takut didalam melaksanakan hukum Allah s.w.t. dari celaan (ejekan) orang-orang yang mengejek..
- Saya dipesan supaya selalu berkata benar meskipun ianya pahit dan berat..
Sumber: http://peribadirasulullah.wordpress.com/
Semoga Allah senantiasa memberi kekuatan kepada kita
Kesabaran Membawa Kebahagiaan......
Dari Abdullah bin Mas’ud r.a meriwayatkan bahawa baginda Rasulullah s.a.w
bersabda: Barangsiapa menghadapi kesempitan dalam rezekinya kemudian dia mula
meminta-minta kepada orang lain, maka kesempitan itu tidak akan hilang. Dan
barangsiapa menghadapi kesempitan dalam rezeki kemudian dia meminta kepada
Allah, maka Allah akan menyediakan kepadanya rezeki dengan segera, sama ada
cepat atau dilambatkan sedikit..
(Hadith riwayat Tirmizi)
Menghindari Perasaan Dengki Dan Cemburu......
Bagaimana cara menghindari penyakit hasad
dengki, cemburu, dendam dan seumpamanya?
Menurut al-Zubair bin al-‘Awwam
r.a, Nabi s.a.w bersabda: “Telah menimpa ke atas kamu penyakit umat terdahulu,
iaitu hasad dan benci, iaitu perasaan benci menyebabkan seseorang meninggalkan
agama.” –Hadis hasan riwayat al-Tirmizi.
Cara menghindari penyakit
ini:
1. Rendahkan diri kepada ALLAH SWT dan banyakkan
berdoa:
Allahummahdi qalbi waslul sakhiimati
sodri
Maksudnya: “Ya ALLAH, tunjukkan hatiku ke jalan yang benar
dan keluarkan segala penyakit hati dari diriku.”
2. Kajilah al-Quran dan
banyakkan membaca ayat-ayat berkaitan hasad. Mudah-mudahan hati bergetar dan
menambahkan ketakutan dalam diri.
3. Banyak membaca sejarah kehidupan
Nabi s.a.w tentang cara baginda menjauhi sifat itu seperti Kitab Nurul Yakin fi
Sirah Sayyid al-Mursalin.
4. Membaca kisah para sahabat mengenai adab dan
akhlak mereka seperti Kitab Suwar Min Hayat al-Sahabah, karya Abdul Rahman
Ra’fat al-Basha.
5. Apabila syaitan cuba menimbulkan perasaan itu dalam
diri kamu, segeralah membaca isti’azah.
6. Jangan risau kejahatan yang
dimainkan oleh hati kerana ia tidak dihisab.
Syeikh al-Islam Ibn Taimiyah
r.h berkata: “Tidak dihisab terhadap apa yang dimainkan dalam diri manusia.
Tetapi, dia dihisab atas apa yang dikatakan atau dilakukannya.”
7. Banyak
memberi hadiah dan salam kepada orang yang dihasad untuk menimbulkan perasaan
sayang.
Sabda Nabi s.a.w: “Mahukah aku ajar kepada kamu suatu perkara
jika kamu lakukan bersama-sama akan menambahkan kasih sayang, iaitu sentiasa
memberi salam antara kamu.”
–Hadis riwayat Muslim, Ahmad dan
al-Tirmizi.
Wallahua’lam.
Ustaz Mohd Noor
Subscribe to:
Posts (Atom)